Hello!
Setelah lama vakum nge-blog, akhirnya saya kembali lagi karena ingin memenuhi Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog edisi Mei 2021 yang bertema Resep Masakan Andalan.
Sesungguhnya, saya gak punya resep masakan andalan, karena justru dengan suami senangnya mencoba makanan baru. Tapi.. baru-baru ini kami sedang gak bosan-bosannya sama si masakan ini nih. Cukup bisa untuk disebut spesial karena dalam setahun paling-paling hanya saya buat beberapa kali saja. Momen khusus saat sedang lelah coba-coba makanan di luar dan saat merasa badan cukup fit untuk makan ini. Kok ngeri ya mesti fit segala? Hahaha. Iya, soalnya makanannya gak semua orang bisa makan. Bahkan untuk saya dan suami pun sebenarnya makanan ini masuk kategori red flag. Simak terus ceritanya, ya!
Kenapa bisa jadi masakan andalan?
OK. Pernah gak, mencoba suatu makanan lalu langsung bisa bilang itu comfort food kamu? Nah, ini yang saya rasakan waktu pertama kali mencicipi si makanan ini. Saat suami saya mencicipi juga beliau berkata yang sama. Sekadar tambahan, suami saya kerja di site dan pulang 2 bulan sekali. Jadilah ini makanan andalan yang akan menemani quality time saya bersama suami dan hanya akan saya masak saat beliau berada di rumah.
Awal mula kami tahu masakan ini adalah saat teman buka PO (pre-order) khusus masakan ini. Di grup kami ramai sekali yang bahas sudah pernah ikut PO sebelumnya dan jadi langganan. Penasaran dong jadinya.. Akhirnya saat PO berikutnya dibuka, saya gerak cepat langsung daftar.
Bahan utama masakan ini adalah jeroan sapi. Paru, tepatnya. Saya kurang suka jeroan dan suami punya turunan hipertensi, tapi bermodalkan penasaran, saya tetap pesan. Begitu masakan selesai dibuat dan diantarkan ke rumah, saya gak sabar untuk langsung coba. Masyaallah.. 'kok bisa jeroan enak gini?' pikir saya waktu itu. Rasanya itu gurih, pedasnya pas, dan parunya renyah di luar tetapi empuk di dalam. Pokoknya kalau makan pakai nasi hangat bawaannya ingin tambah terus-terusan. Ups! 😄
Nah, meski suami saya punya hipertensi, tapi sesungguhnya beliau suka sekali makan jeroan. Jadi, langsung terbersit pula di pikiran saya kalau tentu saja suami saya akan suka sekali dengan makanan ini. Saat itu beliau sedang tidak di rumah, jadi saya simpan sisanya sampai suami saya pulang untuk dimakan bersama.
Benarlah, saat suami pulang dari site dan saya sajikan makanan ini, beliau langsung bilang enak dan lalu habis sekejap. Berangkat dari situ, saya memutuskan untuk ikut lagi kalau ada PO berikutnya. Nyatanya, saya selalu ketinggalan info saat PO akan dibuka. Jadi selalu kehabisan slot pemesanan. Tidak mau terpuruk, akhirnya saya coba mencari resep masakan ini. Berbagai resep saya kumpulkan dan saya pilih yang bahannya serta takarannya sesuai selera saya dan suami. Maka, jadilah si resep masakan andalan ini.
Siapkan bahan, yuk!
Bahan Utama:
500 gr paru sapi
Bahan Ungkep Paru:
- 3 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 1 ruas jahe
- 1 sdm kunyit bubuk
- 2 buah kemiri
- 2 batang serai
- 3 lembar daun jeruk
- garam secukupnya
Bahan Sambal:
- cabe merah besar, banyaknya sesuai selera
- cabe rawit untuk yang suka extra pedas
- 4 siung bawang putih
- 12 siung bawang merah
- 15 lembar daun jeruk
- 1 sdt kaldu jamur
- gula secukupnya
- garam secukupnya
Mari kita mulai masak!
- Haluskan bahan ungkep paru (bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit kemiri) dengan cara di blender/ulek
- Panaskan minyak di wajan, masukkan bahan ungkep paru, serai yg sudah digeprek, dan daun jeruk yang sudah sedikit disobek (supaya wanginya lebih keluar). Tumis sebentar saja.
- Siapkan panci berisi air kira-kira 1 liter. Didihkan air lalu masukkan paru beserta bumbu ungkep paru yang telah ditumis tadi.
- Ungkep sampai air agak menyusut, lalu sisihkan paru.
- Potong sesuai selera. Saya lebih suka agak tipis, supaya crispy dan tidak begitu terasa seperti makan paru. Kalau suami saya lebih senang agak tebal agar terasa juicy. Jadi biasanya saya potong dalam dua ukuran supaya hubungan pernikahan tetap berjalan harmonis.
- Goreng paru, lalu tiriskan.
- Haluskan bahan sambal (cabe, bawang merah, bawang putih, daun jeruk (iris halus), kaldu, gula, garam) dengan blender sebentar, jangan terlalu halus. Bisa juga dengan menggunakan chopper seperti saya.
- Panaskan kembali minyak di wajan, lalu tumis bahan sambal sampai harum.
- Masukkan paru dan oseng sampai matang.
- Paru Balado Daun Jeruk siap disajikan.
Paru Balado Daun Jeruk ini akan selalu jadi makanan spesial, andalan, comfort food saya dan suami. Setidaknya untuk saat ini, mungkin sampai ketemu comfort food yang baru. Peneman quality time kami di meja makan, saat membahas hal-hal ringan penggugah tawa. Soalnya kalau hal yang dibahas terlalu berat, takutnya mereka bersinergi dan sepakat menaikkan kolesterol kami. Hahaha..
Sekian. Terima kasih sudah membaca sampai habis. Boleh kalau mau dipraktekkan di rumah si masakan sederhana ini, tapi porsinya tetap di jaga, ya. Hati-hati kolesterol naik! ;)
Love,