 |
Nyatanya yang bisa dilihat disana hanya kandang kelinci dan domba. Itupun karena saya kesana saat musim liburan, kandang domba yang sempit hanya bisa saya lihat seumprit karena berebutan dengan pengunjung lainnya.
 |
| Domba di Farmhouse Lembang sedang di cukur |
Tiket masuknya Rp 20.000 dan kita bisa menukarkan tiket masuk dengan segelas susu murni (ada 3 pilihan rasa, stroberi, coklat dan original) atau dengan sebuah sosis bakar. Saya menyarankan untuk menukarkan dengan sosis bakar, karena sosis bakarnya (menurut saya yang penyuka sosis) enak banget. Juicy! Tapi kalau tidak suka sosis, susunya pun enak kok. Saya tidak begitu suka minum susu jadi buat saya sih rasanya ya so so.
 |
| ticket box Farmhouse Lembang, bangunannya seperti bangunan Belanda jaman dahulu |
Jadi, sebenarnya tempat apakah Farmhouse ini? In my sok tahu opinion, Farmhouse Lembang ini ditujukan untuk mereka yang senang mengunjungi tempat yang baru dan berfoto atau selfie. Iya, banyak spot bagus untuk diabadikan di Farmhouse Lembang ini.
Kita juga bisa menyewa pakaian ala farmhouse di Belanda untuk dipakai foto-foto selama berada di kawasan Farmhouse Lembang. Harga sewa baju Belanda di Farmhouse Rp 50.000.
Farmhouse Lembang buka setiap hari jam 09.00 - 22.00.
Untuk yang mudah lapar dan tidak membawa makanan sendiri (sejauh yang saya tahu tidak masalah membawa makanan ke dalam lokasi Farmhouse), jangan khawatir karena di dalam banyak dijual makanan baik berupa resto maupun kedai sosis.
Saya mencoba resto di dalam Farmhouse yang set restonya instagrammable banget. Dilihat dari menunya, harganya termasuk ke mahal ya, karena ratenya diatas Rp 50.000 per porsi. Tapi ternyata sepadan sama rasanya yang memang enak. Menu makanannya bisa dikategorikan Internasional Food karena ada pasta, steak juga nasi goreng.
Untuk yang mudah lapar dan tidak membawa makanan sendiri (sejauh yang saya tahu tidak masalah membawa makanan ke dalam lokasi Farmhouse), jangan khawatir karena di dalam banyak dijual makanan baik berupa resto maupun kedai sosis.
Saya mencoba resto di dalam Farmhouse yang set restonya instagrammable banget. Dilihat dari menunya, harganya termasuk ke mahal ya, karena ratenya diatas Rp 50.000 per porsi. Tapi ternyata sepadan sama rasanya yang memang enak. Menu makanannya bisa dikategorikan Internasional Food karena ada pasta, steak juga nasi goreng.
 |
| narsis sekeluarga :D |
 |
| dekorasi resto |
 |
| dekorasi resto yang banyak dipakai selfie |
 |
| dekorasi resto yang bikin pengen punya di sudut rumah |
Nah, ini yang paling heboh dari Farmhouse Lembang, Rumah Hobbit. Sudah pada tahu dong yaa..hobbit itu apa. Iya, hobbit si pemeran sequel film The Lord of The Ring yang diperankan oleh Elijah Wood. Bentuk rumahnya di film itu dibuat replikanya di sini. Kebetulan waktu saya sampai di sana, yang antri di depan pintu rumah hobbit ini sudah banyak sekali.
 |
| antrian di depan Rumah Hobbit Farmhouse Lembang |
 | ||
| banyak yang menyerah dari antrian, lalu akhirnya selfie dari jauh saja |
Yah, begitulah kira-kira pengalaman pertama saya ke Farmhouse Lembang. Masih banyak spot yang belum sempat saya foto karena begitu ramainya orang saat itu (suruh siapa datang pas long-weekend, ya! :P)
Kesimpulannya, tempatnya bagus buat foto-foto. Jadi baiknya datang di hari kerja saat tidak begitu banyak orang yang berkunjung supaya bisa dapat spot foto bagus tanpa harus berebutan atau mengantri terlalu lama.
Jalan Raya Lembang No. 108 Bandung
Halo!
Saya sudah pakai beberapa merk softlens dari yang tak berwarna sampai yang berwarna, berminus maupun tidak berminus. Yang saya belum pernah coba hanya yang bersilindris. Softlens silindris sebenarnya sudah tidak terlalu susah untuk di cari karena beberapa optik menyediakan dengan sistem pre-order. Softlens bersilindris barangnya memang masih langka karena biasanya ahli optometri menyarankan mereka yang memiliki silindris dimatanya untuk tetap menggunakan kacamata agar silindrisnya lebih mudah dikoreksi.
Kali ini saya mau review tentang softlens yang saya pakai selama 6 bulan lalu. Bukan, bukan softlens bersilindris. Hehehe. Saya masih belum coba karena pre-order nya kebanyakan memakan waktu lama sampai saya kurang sabar. :D
Merk softlensnya Dubai 3 Tone. Saya sebenarnya salah beli karena softlens yang ingin saya beli adalah Eyecom 3 Tone. Saya sudah merasa cocok sekali dengan softlens merk Eyecom 3 Tone itu karena membuat wajah lebih kearab-araban. Hahaha.
Ada 5 warna Dubai 3 Tone yang biasa dijual.
 |
| Pilihan warna softlens Dubai 3 Tone |
Mata saya warnanya hitam sempurna, jadi saya agak menghindari warna black, brown, blue dan tosca. So, it leaves me with the grey. Iya, biasanya kalau mau pakai softlens berwarna saya pilih warna hazel atau purple. Berhubung dua-duanya ga ada di pilihan, jadi saya pilih warna grey.
 |
| Pembungkus softlens Dubai 3 Tone |
Packaging-nya mirip sih dengan softlens kebanyakan. Nothing special.
Diameternya termasuk besar tapi tak bikin mata kayak mata koki karena dia tidak memiliki ring hitam sebagai pinggirannya. Saya selalu mengusahakan cari softlens yang tanpa ring hitam di pinggirannya. Kandungan airnya pun banyak, jadi nyaman saat dipakai karena mata kita tidak mudah kering.
|
| Dubai 3 Tone Grey |
Begini penampakan softlens Dubai 3 Tone Grey di mata saya. Efeknya bikin bright tapi tak bikin macam mata kucing. :D
Beberapa orang yang baru kenal kadang mengira memang begitulah warna mata saya, hahaha.. So, overall, I like it much! Sure, will repurchase this one soon.
Dubai 3 Tone Grey
- diameter 20.8 mm
- water content 55%
- BC 8.7
- duration of use 6 months
- some online shop willing to sell it with different minus sphere
 |
| Ultra Hi-Matte Lipstick |
Saya baru pernah coba satu produk dari Makeover sebelumnya, yaitu Makeover Toner. Sedikit kecewa sama produknya dan hampir membuat saya men-generalisasi semua produknya bakal mengecewakan juga. Sampai akhirnya saya dengar tentang lipstick ini.
Okay, mungkin ini latepost karena lipstick matte memang happening sekali di 2015 sementara sekarang sudah masuk tahun 2016. Tapi, dengan semangat ingin share, saya tetap bikin postingan ini. Hehe..
Shade yang dimiliki oleh Makeover Ultra Hi-Matte Lipstick ini ada 17.
 | |
| courtesy of makeupforall.com |
Karena akhirnya keluar juga PD untuk pake nudes shades, dimana tadinya saya takut banget kelihatan pucat, saya pilih shade no. 11, Baby Bombshell.
 |
| Ultra Hi-Matte Lipstick, shade No. 011 Baby Bombshell |
Not really happy with the packaging, though. Slim dan gampang diselipin di pouch sih, memang. Tapi, kekuatan body luar si lipstik untuk menyangga bagian dalam lipstiknya kayaknya kurang oke, ringkih. Saya beli produk ini via online. Dan sedihnya, saat sampai lipstiknya sudah patah di dalam. Meski lipstiknya masih bisa ikut naik saat badannya diputar, tapi doi tidak bisa ikut turun, harus ditekan sedikit supaya menempel kembali dengan penampang dibadannya.
 |
| Makeover Ultra Hi-Matte Lipstick, shade No. 011 Baby Bombshell |
But, yes... I'm beyond happy with the color. How it feels and stays on my lips.
Yup, meski dinamakan ultra-hi matte, jangan takut bakal kering sekali di bibir. Nope, this one not. Saya suka sekali dengan teksturnya yang tidak terlalu creamy dan warnanya yang meski pinkish nude tetap cocok di wajah dengan warna kulit apapun.
 |
| This is how it looks on me. pardon my big face, hahaha.. |
PROs:
- hi-matte, so the lipstick will stick to your lips immediately after applying it
- a bit creamy than other matte lipstick kind that has liquid texture, this is a good sign for those who have dry lips, like me :D
- i love the color. Period. Considering to buy another shades but maybe only at counter, not online
- the price is right
CONs:
- the packaging is slim and cute so we can bring it to everywhere, but kinda breaking my heart for the broken-stick's experience
- won't last long if you eat something oily
- using lipbalm before applying it is a must, so I also have to bring my lipbalm everywhere
- a bit cracky if you zooming in, but seems fine for a selfie :))
Ah, pokoknya setiap habis pakai lipstik ini bawaannya ingin ngacaaa terus.
